Rabu, 29 Agustus 2012

Sekilas Yahudi Dalam Al-Qur'an


1.      Pengertian

      Istilah Yahudi bisa merujuk ke sebuah negara, agama dan bisa juga merujuk kepada sebuah golongan.[1]
      Imam Ibn Katsîr dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata Yahudi berasal dari kata hawâdah yaitu mawaddah atau tahawwada yang artinya bertaubat, seperti perkataan nabi Musa As. (إناهدنا إليك)[2] yang maksudnya kita telah bertaubat. Maka seakan-akan mereka dinamai seperti itu karena taubat mereka dan cinta kasih mereka kepada sesama. Dikatakan pula, bahwa  penamaan itu dinisbatkan kepada Yehuda Akbar, putra Yakub ‘alaihissalâm. Abu ‘Amrû bin Al ’alâ’ berkata, “Karena mereka bergerak-gerak (baca: yatahawwaduna) ketika membaca Perjanjian Lama.”[3]
      Hal serupa juga dikatakan Ibnu ‘Athiyyah dalam tafsirnya, “Dikatakan bahwa hal tersebut dinisbatkan kepada Yehuda bin Yakub. Ketika kata itu masuk ke dalam bahasa Arab, maka kemudian berubah, seperti perubahan bahasa Arab setelah menyerap bahasa lain.[4]
Istilah Yahudi juga sering diidentikkan dengan Bani Israel. Adapun istilah Bani Israel sendiri terbangun dari dua kata, yaitu Isrâ yang artinya hamba dan îl yang artinya Allah. Secara idiomatis, dua kata itu berarti hamba Allah yang maksudnya adalah Yakub As, cucu nabi Ibrahim dan putra Ishak ‘alaihimussalam.[5]
Penamaan Ya’kub ‘Alaihissalam dengan Bani Israel sebenarnya datang dari Allah Swt. Firman-Nya di dalam al-Qur’an,
                                  
“Hai Bani Israil[6], ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku[7], niscaya aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).” (Q.S. Al-Baqarah: 40).[8]


2.      Musa As. dan Bani Israel (Kronologi Singkat)

Ketika nabi Musa sudah lama di bawah rezim Fir’aun yang tak berperikemanusiaan, Allah Swt memerintahkan dia beserta kaumnya untuk melaksanakan eksodus dari Mesir pada malam hari. Maka Musa As melaksanakan perintah Allah Swt dan Dia telah memberitahu kepadanya, bahwa Fir’aun dan bala tentaranya akan mengikutinya. Firman Allah Swt.,
     
“Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: "Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena Sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli". (Q.S. Asy-Syu’ara’ : 52)

Fir’aun dan bala tentaranya pun mengikuti mereka pada pagi hari, seperti tersurat dalam surat Asy-Syu’ara’ ayat 53 berikut,
 
“Maka Fir'aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit.”

Sifat pengecut Bani Israel pun tampak, saat Fir’aun dan bala tentaranya hampir dekat dekat dengan mereka. Firman Allah Swt.

“Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah Pengikut-pengikut Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul"” (Q.S. Asy-Syu’ara’ : 61).

Sebagai rasul yang tegar dan selalu bersandar pada kekuasaan Allah Swt, nabiyullâh Musa menjawab,

“Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; Sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku".  (Q.S. Asy-Syu’ara’ : 62).

Beberapa saat kemudian, Allah Swt memperlihatkan mukjizat-Nya, 

“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.” (Q.S. Asy-Syu’ara’ : 63).

Ibnu Abbas Ra berkomentar bahwa laut terbelah menjadi dua belas jalan, setiap jalan disediakan untuk setiap suku Bani Israel. Allah menjadikan jalan-jalan tersebut kering di antara lautan yang memungkinkan untuk dilewati dengan mudah.[9] Hal tersebut digambarkan oleh al-Qur’an,

“Dan Sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, Maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu[10] kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)". (Q.S. Thaahaa: 77)
Setelah menyeberang, nabi Musa As dan kaumnya tinggal di Sinai dan pada saat itu, Musa As melihat pembangkangan mereka. Maka Musa As pergi menemui Tuhannya selama empat puluh hari untuk mengambil Loh dan Suhuf.[11] Setelah kembali, dia begitu murka ketika melihat kaumnya menyembah patung anak lembu emas.[12] Musa As pun memerintah kaumnya untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu kembali kepada Allah Swt dan menyuruh mereka masuk ke negeri Kan’an, namun mereka membangkang. Musa As tetap bersama dengan mereka, sampai menemui ajalnya dan dikuburkan di daerah Muab,[13] perbatasan Palestina.[14]    

3.      Konsep Agama Yahudi
a).  Akidah
Mencakup Ketuhanan, Malaikat, Kenabian, dan Hari Akhir :

(1). Ketuhanan
1. Kehidupan Tuhan seperti kehidupan makhluk[15]
2. Tuhan lelah dan lemah[16]
3. Tuhan bodoh[17] dan menyesal[18]
4. Ada banyak Tuhan[19]

Untuk lebih jelasnya, berikut tabel sifat-sifat Tuhan dalam akidah Yahudi, sebelum dan sesudah distorsi[20] :
No.
Sifat Tuhan Dalam Akidah Yahudi
Bukti Dari Perjanjian Lama
1.
Tuhan pencipta langit dan bumi serta alam di antara keduanya
Kitab Kejadian 1
2.
Tuhan adalah Esa, tak ada sekutu bagi-Nya
Ulangan 32, 6 : 4, Nehemia 9, 2 Raja-raja: 19, Yesaya 37, 1 Tawarikh 17
3.
Tuhan tidak serupa dengan Tuhan lain yang ada di langit dan bumi
1 Raja-raja 8, Ulangan 4
4.
Tuhan adalah yang awal dan yang akhir
Yesaya 44
5.
Tuhan Maha Kuasa
Kejadian 48, Keluaran 6
6.
Tuhan Agung, Maha Perkasa, Maha Pemberi, dan tidak menerima suap
Ulangan 10, Nehemia 9
7.
Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, Baik, dan Maha Pengampun
Keluaran 34, Ulangan 4
8.
Tuhan Maha Suci, Pemilik Ruh
1 Samuel 6, Kejadian 1, Bilangan 11
9.
Tuhan di kerajaan langit dan bumi
Kejadian 14, Ulangan 10
10.
Tuhan pelaku segala sesuatu
Yesaya 8, Yeremia 3, Yeremia 8
11.
Tuhan memberi, melarang, memberkati, pemberi nikmat, dan melaknati
Mazmur 37, Amsal 3, Ulangan 11
12.
Tuhan Maha Menyaksikan, Mengawasi, dan Menghukumi
Kejadian 31, Ulangan 1, Mazmur 103
13.
Tuhan Benar dan Adil
Ulangan 32, Mazmur 9, 11
14.
Tuhan bisa dilihat di dunia oleh nabi-nabi Yahudi dan para syaikh mereka serta seluruh orang Yahudi
Kejadian 12, 17, 26, 32, 35, Keluaran 3, Bilangan 12, 1 Raja-raja 3, 9, Keluaran 24, Bilangan 14:10, Bilangan 14:14
15.
Tuhan mengirimkan malaikat kepada para nabi dalam bentuk manusia
Kejadian 19
16.
Tuhan memilih nabi-Nya dari jenis golongan manusia
Ulangan 18
17.
Tuhan Maha Tahu
1 Samuel 2:3
18
Tuhan Pemilik Hikmah
Daniel 2, Yeremia 10
19.
Tuhan Penguji Hati dan membalas setiap orang sesuai perbuatannya
Yeremia, 17
20.
Tuhan Menghidupkan dan Mematikan
Ulangan 32, 1 Samuel: 2
21.
Tuhan yang memiskinkan dan mengkayakan
1 Samuel 1
22.
Tuhan tidak mengantuk dan tidak tidur
Mazmur 121
23.
Tuhan dekat saat diundang (doa) dan ketika seseorang kembali kepada-Nya
Ulangan 4, 2 Tawarikh 30
24.
Tuhan di segala tempat
Amsal 15, Mazmur 139
25.
Tuhan Hidup selamanya
Ulangan 32, 1 Samuel 19, Kejadian
26.
Tuhan tidak Dzalim
Ayub 34, 2 Tawarikh 19
27.
Tuhan Duduk di atas ‘Arasy
2 Raja-raja 19, Keluaran 24
28.
Tuhan memiliki wajah, mata, telinga hidung, mulut, tangan, jari, kaki, dan hati
Keluaran 33, Bilangan 12, 1 Raja-raja 8, 2 Raja-raja 19, Bilangan 11:1, Bilangan 11:18, Mazmur 34, Keluaran 15, 2 Samuel 22, Bilangan 12, Keluaran 12, 7, 31, 24, 13, Ulangan 4, 26, 5, 24,  2 Samuel 22, 2 Tawarikh 16
29
Tuhan bersemayam di (bukit) sion
Mazmur 9:12
30
Tuhan duduk, berjalan di laut, marah, mengejek dan tertawa
1 Raja-raja 22, Ayub 9, Keluaran 32, Mazmur 2, Mazmur 37

(2). Malaikat: Malaikat makan dan minum[21]

(3). Kenabian[22]:

1. Banyak nabi palsu
2. Banyak wahyu palsu
3. Kenabian khusus dari golongan Yahudi saja, sehingga awal nabi  menurut mereka adalah Nabi Ibrahim As
4. Jumlah nabi yang ada pada Bani Israel mencapai ratusan dalam satu masa dan tak punya kepentingan.
5. Mengingkari risalah yang datang setelah mereka. 
                   
                                (4). Hari Akhir:
Orang yang membaca Taurat akan menemukan bahwa Taurat tidak menjelaskan adanya Hari Akhir dan apa yang terjadi di sana. Tidak ada balasan akhirat, namun balasan dalam akidah Yahudi hanya balasan dunia. Orang yang beriman yang beramal saleh maka akan mendapatkan ganjaran di dunia saja. [23]

b).  Sumber Agama Yahudi

1.      Perjanjian Lama (Taurat)
Merupakan salah satu Perjanjian Tuhan dengan umat Yahudi, menjadi Kitab Suci orang Yahudi dan Kristen. Konon 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahsa Aram.[24]
Walaupun sebagian besar isi Perjanjian Lama telah didistorsi, namun di sana masih tersisa sebagian keaslian wahyu Tuhan yang disampaikan kepada Musa As. Secara tidak langsung al-Qur’an telah berbicara dalam hal ini,

    
“Dan Bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, Padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman.” (Q.S. Al- Maidah: 43).

Al-Qur’an sendiri juga mengisahkan bagaimana orang-orang Yahudi mendistorsi Perjanjian Lama,
“Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah Perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata : “Kami mendengar”, tetapi Kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula) : “Dengarlah” sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan) : “Raa’ina”, dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama….” (Q.S. An-Nisa’: 46)
Imam Ibnu ‘Athiyyah berkata mengenai tafsir ayat ini, “Dan merubah perkataan bisa dilihat dari dua sisi, baik dari segi merubah lafadz, dan setidaknya mereka telah melakukan hal tersebut, atau mengubah takwil dan mereka telah melakukan banyak hal tersebut, seperti menurut at-Thôbariy. Menurut jumhur, semua ini (dilakukan) di Taurat.”[25]  

Adapun Perjanjian Lama yang ada saat ini terbagi menjadi 39 Kitab, terbagi lagi menjadi empat bagian, yaitu:
1.      Kitab Musa yang lima: Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan. Kitab lima ini merupakan isi global Perjanjian Lama, berarti pengajaran dan hukum.
2.      Kitab Sejarah, terdiri dari 12 Kitab, menerangkan Bani Israel di bumi Kan’an dan kehidupan mereka di Palestina, yaitu: Yosua, Hakim-hakim, Rut, Samuel, Ezra, Nehemia, dan lainnya.
3.      Kitab Puisi, yaitu Ayub, Mazmur Daud, Amsal Sulaiman, Pengkhotbah dan Kidung Agung Sulaiman As.
4.      Kitab Nubuatan dan jumlahnya tujuh belas,[26] yaitu Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoël, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, hagai, Zakharia, Maleakhi.[27]   
2. Talmud
Menurut orang-orang Yahudi, bahwa teks Talmud adalah suci dan wahyu Tuhan. Mereka menyebutkan bahwa Tuhan telah memberikan Talmud tersebut kepada Musa As, berdasarkan apa yang tersebut di dalam Kitab Keluaran, dikatakan, “TUHAN berfirman kepada Musa: “Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka.[28] [29]
Talmud terdiri dari dua bagian utama, pertama merupakan Mishnah yaitu Kitab Talmud yang terkodifikasikan. Kedua, Gemarah, yaitu penjelasan daripada Mishnah. Gemarah ini dibagi lagi menjadi dua yaitu Gemarah Yerusalem yang berisi catatan diskusi cendekiawan Madaris Thoiriyyah pendeta-pendeta Yahudi Pelestina. Kedua, Gemarah Babel yang berisi catatan diskusi, dikodifikasi oleh cendekiawan Babilonia.
Orang-orang Yahudi berpegangan teguh pada Mishnah, karena merupakan referensi otentik dan berisi hukum-hukum yang valid. Oleh karenanya, Mishnah ini telah disebarkan ke akademi-akademi Yahudi di setiap tempat, di mana di sana terdapat golongan minoritas Yahudi.[30]   
Jika Perjanjian Lama adalah dasar dari orang-orang Yahudi, maka Talmud merupakan pilar utama……Dalam banyak hal Talmud adalah buku yang paling penting dalam budaya Yahudi, kreativitas dan tulang punggung kehidupan nasional.[31]

3. Protokoler Yahudi
Muncul pada awal abad ke-20. Ada banyak pendapat kontradiktif mengenai Protokoler Yahudi ini, apakah ia menjadi salah satu sumber agama Yahudi atau tidak.[32]

c. Tabel tematik perbandingan Islam-Yahudi dalam ranah akidah dan akhlak:
No
AKIDAH[33]
AKHLAK[34]
Tema
Al-Qur’an
Taurat
Tema
Al-Qur’an
Taurat
1.
Tuhan Pencipta langit dan bumi serta alam di antara keduanya
Q.S. Al-An’am: 1, Al-‘Araf:54, Al-Furqan: 59, Yasin: 33-36, Yunus: 6
Kitab Kejadian 1
Hormatilah orang tua
Q.S. Al-Isra’:23






Kitab Keluaran 20
2.
Tuhan adalah Esa
Q.S. Al-Baqarah:163, Alkahfi: 110, Al-Baqarah: 255, Al-Furqan:2, Al-Ikhlas, An-Nisa’: 171
Ulangan 32, 6 : 4, Nehemia 9, 2 Raja-raja: 19, Yesaya 37, 1 Tawarikh 17
Jangan Membunuh
Q.S. An-Nisa’: 29
3.
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Tuhan
Q.S. As-Syura: 11,12
1 Raja-raja 8, Ulangan 4
Jangan Berzina
Q.S. An-Nur: 30-31
4.
Tuhan Adalah Yang Awal Dan Yang Akhir
Q.S. Al-hadid: 3
Yesaya 44
Jangan Mencuri
Q.S. Al-Maidah:38, Al-Mumtahanah:12
5.
Tuhan adalah Maha Agung
Q.S. Al-Baqarah: 255, Al-Waqi’ah: 73, 96, Al-Hasr: 23
Ulangan 10, Nehemia 9
Jaulah saksi dusta
Q.S. Al-Hajj:30
6.
Tuhan Maha Pengampun dan Penyayang
Q.S. Al-Baqarah: 173, Ghafir: 3, At-Taubah: 27, At-Taubah: 102
Keluaran 34, Ulangan 4
Jangan terima kabar bohong
Q.S. An-Nur:19, Al-Hujurat:12
Kitab Keluaran 23:1
7.
Tuhan adalah Suci
Q.S. Al-Hasr: 23
1 Samuel 6
Janganlah mengikuti orang-orang yang berbuat kejelekan
Q.S. Al-Maidah: 12
Kitab Keluaran 23:2
8.
Allah Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi
Q.S. As-Syura: 49
Kejadian 14, Ulangan 10
Adil dalam menghakimi
Q.S. An-Nisa’: 58
Imamat 19:15
9.
Tuhan pelaku segala sesuatu
Q.S. Al-Baqarah: 54, Al-Hajj: 14, 18
Yesaya 8, Yeremia 3, Yeremia 8
Bersedekahlah untuk fakir miskin
Q.S. Al-Ma’arij:70
Ulangan 15:11
10
Tuhan memberi, melarang, memberkati, pemberi nikmat, dan melaknati
Q.S. Hud: 108, Al-Isra’: 20, Shad: 39, Al-Isra’: 59, As-Shaffat: 109, 113, An-Nisa’: 69
Mazmur 37, Amsal 3, Ulangan 11
Jauhilah perkataan bohong
Q.S.An-Nisa’: 7-108
Keluaran 23:7
11.
Tuhan Maha Menyaksikan, Mengawasi, dan Menghukumi
Q.S. Al-Buruj: 9, Al-Ahzab: 52, An-Naml: 78, Ghafir: 20
Kejadian 31, Ulangan 1, Mazmur 103
Adil dalam timbangan
Q.S. Al-Muthaffifin: 1-3
Imamat 19:35
12.
Tuhan Benar dan Adil
Q.S. Ali Imran: 95, Al-Ahzab:22, An-Nisa’: 87, 122, 58, An-Nahl: 90
Ulangan 32, Mazmur 9, 11
Cintai kerabatmu
Q.S. Al-Hasyr: 9
Imamat 19:18
13.
Tuhan mengirimkan malaikat kepada para nabi dalam bentuk manusia
Q.S. An-Nahl: 1, 2, Fussilat: 30, 
Kejadian 19
Janganlah dengki
Q.S. Al-Hasyr: 10
Imamat 19:18
14.
Tuhan memilih nabi-Nya dari jenis golongan manusia
Q.S. Ibrahim: 4, Al-Kahfi: 110, Al-Hajj: 75
Ulangan 18
Berbuat baik terhadap anak yatim
Q.S. An-Nisa’: 127
Keluaran 22:2
15
Tuhan Maha Tahu
Q.S. Al-Baqarah: 32, 115
1 Samuel 2:3
Bantulah orang lain
Q.S.Al-Maidah: 2
Imamat 19:34



[1] Muhammad Abu ‘Ajûz, Al Yahûdu ‘Adâullâh, Dârul Kalimah, Kairo, cet. I, 2010, hal. 13
[2] Q.S. Al ‘Arâf : 156
[3] Imam Ibn Katsîr, Tafsir Al-Qur’ânil ‘Adzîm, ditahkik oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syâkir, et. al., vol. I, Darul Âtsâr, Kairo, cet. I, 2009, hal. 243
[4] Ibn ‘Athiyyah, Al Muharrarul wajîz, ditahkik oleh ‘Abdussalam ‘Abdussyafi Muhammad., vol. I, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, Lebanon, cet. I, 2001, hal. 157 (pdf.)
[5] Prof. Dr. A­hmad Muhammad Gholwasy, Dirasât fil adyân wan nihal, Muassasah Ar-Risâlah, Kairo, cet. II, 2007, hal. 273
[6] Israel adalah sebutan bagi Nabi Ya'qub. Bani Israil adalah turunan Nabi Ya'qub; sekarang terkenal dengan bangsa Yahudi.
[7] Janji Bani Israel kepada Tuhan Ialah: bahwa mereka akan menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, serta beriman kepada rasul-rasul-Nya di antaranya Nabi Muhammad s.a.w. sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat.
[8] Ibid., hal. 274
[9] Dr. ‘Abdul Karim Zaedan, op. cit., hal. 43
[10] Membuat jalan yang kering di dalam laut itu ialah dengan memukul laut itu dengan tongkat. (Rujuk ayat 63 surat Asy Syu'araa).
[11] Q.S. Al-A’râf: 142
[12] Q.S. Al-A’râf: 150-151
[13] Penerjemahan dari  مؤاب
[14] Prof. Dr. A­hmad Muhammad Gholwasy, op. cit., hal. 380 (Dengan sedikit perubahan)
[15] Keluaran 13: 20-22 
[16] Keluaran 31: 17
[17] Keluaran 12: 13
[18] “Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancang-Nya atas umat-Nya.” (Keluaran 32:14)
[19] Keluaran 12:12-13
[20] Penulis rangkum dari kitab “Muqâranah bainal ‘aqîdatain, Alyahudiah wal Islamiah” karya Dr. Ahmad Sa’duddin Ali Al Basathi, Darut Thiba’ah Almuhammadiyyah, Kairo, cet. I, 1988, hal. 22-44
[21] Kejadian 18:1-8
[22] Prof. Dr. A­hmad Muhammad Gholwasy, op. cit., hal. 414-415 (Dengan sedikit perubahan)
[23] Dr. Hasan Muharom Al-Huwaini, op. cit., hal. 27
[24] http://id.m.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Lama
[25] Ibn ‘Athiyyah, Al Muharrarul wajîz, ditahkik oleh ‘Abdussalam ‘Abdussyafi Muhammad., vol. II, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, Lebanon, cet. I, 2001, hal. 62 (pdf.)
[26] Dr. Hasan Muharom Al-Huwaini, op. cit., hal. 20
[27] Lembaga Alkitab Indonesia, Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, cet. 56, 2006
[28] Prof. Dr. A­hmad Muhammad Gholwasy, op. cit., hal. 326
[29] Lembaga Alkitab Indonesia, Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, cet. 56, 2006, hal. 85 (Perjanjian Lama, Keluaran 24:12)
[30] Prof. Dr. A­hmad Muhammad Gholwasy, op. cit., hal. 328
[31] http://www.islamreligion.com/articles/330/
[32] Prof. Dr. A­hmad Muhammad Gholwasy, op. cit., hal. 350
[33] Penulis rangkum dari kitab “Muqâranah bainal ‘aqîdatain, Alyahudiah wal Islamiah” karya Dr. Ahmad Sa’duddin Ali Al Basathi, Darut Thiba’ah Almuhammadiyyah, Kairo, cet. I, 1988, hal. 51-79
[34] Penulis rangkum dari kitab “Madkhal ilal qurânil karim” karya Dr. Muhâmmad ‘Abdullâh Darâz, Darul Qalam, Kairo, cet. V, 2003, hal. 99-102