Kamis, 19 Maret 2009

Risalah untuk generasi tangguh



"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah....".(Q.S.Ali 'Imran:110)

"Hai bangsaku, berilah daku sepuluh pemuda, maka aku akan menggoncang dunia.'' (Presiden Pertama RI, Ir Soekarno)
       Ketika kita berbicara tentang kaum muda, maka kita akan mendapati bahwa pemuda adalah benih-benih baru yang akan meneruskan pertumbuhan suatu bangsa. Pemuda adalah tulang punggung masa depan bangsa. Jika kita lihat lebih dalam lagi, sebenarnya pemuda mempunyai idealisme yang murni, dinamis, kreatif, inovatif, dan memiliki energi yang besar bagi perubahan sosial. Masih ada semangat-semangat yang mengalir deras dalam jiwa pemuda. Sekarang mari kita menengok lagi sebait lagu yang berbunyi
"Satu nusa… satu bangsa… satu bahasa kita…Tanah air pasti jaya…untuk slama-lamanya…"
Sebait lagu ini tergores di atas lembaran sejarah untuk membuktikan betapa hebatnya semangat para pemuda dalam masa pergerakan untuk mewujudkan sebuah negara Indonesia yang bersatu. Semangat itu dulu telah memancar ke penjuru nusantara. Sayangnya, saat ini pancaran cahaya semangat itu mulai redup, bahkan hilang sama sekali di telan masa.
         Kebobrokan moral para pemuda dan bermacam-macam masalah bangsa terus terjadi sampai saat ini. Berbagai penderitaan menyusuri lorong-lorong nusantara. Ibu pertiwi terus melelehkan air mata kepedihan. Indonesia benar-benar menderita.…
       Persaingan global yang semakin panas dan perkembangan teknologi justru menyeret para pemuda ke dalam kubangan setan-setan jahanam.
       Rendahnya tingkat pendidikan dan rendahnya penguasaan IPTEK merajalela. Selain itu, kita dan mereka silau oleh iming-iming gaya hidup kebarat-baratan yang cenderung merusak akhlak para pemuda. Tak pelak lagi, para pemuda telah menjadi korban penjajahan bangsa lewat setan-setan teknologi. Nilai-nilai luhur Islam pun di buang jauh-jauh. Keagungan Islam terempas begitu saja. Ironis!
Apalagi yang akan membuat Indonesia semakin menderita jika para pemuda lalai akan agamanya. Para pemuda acuh terhadap negerinya? Para pemuda melupakan jasa-jasa para pendahulu yang telah berjuang di atas darah dan nanah selama tiga ratus lima puluh tahun, demi Indonesia tercinta.
Sebenarnya Indonesia masih mempunyai beberapa keistimewaan walaupun keistimewaan itu tertutupi oleh wajah rapuh dan buruk Indonesia. Keistimewaan itu mulai dari sumber daya alam, para cendekiawan Indonesia, keanekaragaman budaya, satu dari negara dengan penduduk muslim terbanyak, dan potensi-potensi lainnya.
Masih ada cahaya harapan di bumi kita pertiwi. Masih ada kesempatan bagi kita semua untuk bangkit. Kita masih mempunyai kekuatan untuk berkata kepada dunia bahwa generasi muda Indonesia adalah generasi yang tangguh, dan mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang kembali Berjaya. Sudah saatnya bagi pemuda Indonesia untuk bangkit dan membangun tanah air yang bermartabat di hadapan Allah SWT dan dunia. Firman Allah SWT:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya...."(Q.S Al-baqarah:286),
     Kembali kepada nilai-nilai luhur Islam dan perbaikan akhlak pada diri kita, seluruh pemuda, serta pemimpin-pemimpin Indonesia adalah jalan utama untuk membuka lorong-lorong cerah Indonesia. Dengan akhlak yang bersih dan niat yang suci niscaya akan tampaklah monitar kehidupan yang sesungguhnya, dengan kata lain apakah tujuan kita di dunia ini sebenarnya. Setelah itu ciptakanlah rasa cinta dan memiliki tanah air kita, Indonesia. Pupuklah cinta itu terus menerus sehingga akan melahirkan cinta yang begitu dahsyat. Cinta itu mampu membangkitkan kekuatan untuk terus membela dan memajukan negeri tercinta, Indonesia. Dengan seperti ini maka sudut-sudut gelap Indonesia akan mulai mendapatkan cahaya dari anak-anak bangsa.
Regenerasi pemuda harapan bangsa pun dilanjutkan dengan cara peningkatan IPTEK yang berkualitas di kalangan para pemuda; dalam artian bukan sekadar teori, akan tetapi praktek nyata dari pada ilmu yang telah didapatkan sesuai dengan keahliannya masing-masing, demi kemajuan bangsa bukan kepentingan komersial pribadi semata. Ingat! "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya." Dengan cara seperti ini kita tidak selalu tergantung kepada asing dalam pemanfaatan sumber daya alam Indonesia yang melimpah.
     Peningkatan pendidikan ini didukung dengan kecakapan dalam berkomunikasi; wawasan dan pengalaman; kemampuan menggalang solidaritas; serta kemampuan dalam memecahkan masalah.
Selain itu, sosok pemuda harapan bangsa adalah pemuda yang memiliki kejujuran, kepribadian utuh atau berwibawa, bijaksana, bersikap empatik, menjadi panutan, serta mendahulukan kepentingan yang lebih besar/utama.
     Kita dan para pemuda Indonesia juga harus mengikuti perkembangan global/internasional, karena kompetisi semakin tajam. Dengan mempertimbangkan manfaat serta mudharatnya maka kita mampu mengambil peran di tengah-tengah arus globalisasi. Segala peran kita itu akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa. Pemuda belum cukup untuk menjadi motor pembangunan namun seharusnya juga terlibat aktif bersama pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi atas permasalahan bangsa. Kesemuanya ini dilandasi dengan jiwa kepemudaan yang islami, dinamis, berani, heroik, penuh keyakinan, serta pantang menyerah. Persatuan pemuda dan bangsa Indonesia seluruhnya pun tak bisa lepas dari gerbong pembangunan ini. Banyak usaha-usaha bangsa Indonesia yang dilakukan secara sendiri-sendiri, dan tidak berhasil. Mereka bagaiakan lidi yang tercecer di mana-mana. Coba saja kalau lidi-lidi itu bersatu, niscaya akan tercipta sebuah kekuatan yang dahsyat untuk membangun ibu pertiwi yang kita cintai.
       Dengan bersandarkan pada nilai keislaman serta rasa kecintaan yang tinggi kepada tanah air, maka kita dan para pemuda akan terketuk serta merasa bertanggung jawab atas nasib bangsa Indonesia. Kita harus yakin bahwa kita mampu memperbaiki Indonesia. Keyakinan adalah sebuah kekuatan yang akian menggerakkan usaha kita. Resiko apapun bukan menjadi duri-duri penghalang demi kesejahteraan anak, cucu, serta seluruh bangsa Indonesia. Sosok pemuda harapan bangsa selalu dinanti-nantikan perannya. Ibu pertiwi benar-benar merindukan generasi-generasi tangguh. Indonesia terus berbisik dan mengiba bahwa kalianlah harapan bangsa. Kitalah harapan Indonesia. Bangkitlah kalian wahai generasi Indonesia!!!