Kamis, 16 September 2010

Kenyataan Seorang Wanita


Oleh: Irja Nasrulloh

Entahlah, tiba-tiba saja terbesit untuk menulis judul di atas. Saya hanya ingin menyinggung sekilas tentang sosok unik bernama wanita.
Berbicara mengenai wanita, kadang kita akan sampai pada poin di mana wanita adalah manusia yang tercipta begitu mempesona, karena keindahannya. Hal ini diibaratkan oleh Kitab Suci, yang menggambarkan bagaimana di surga nanti, terdapat wanita-wanita cantik yang akan menjadi pendamping orang-orang yang bertaqwa. Wanita-wanita atau bidadari inilah sebagai balasan bagi orang-orang yang taat pada Robnya selama di dunia. Namun, bukan hal itu yang saya inginkan tekankan di sini.
Sejujurnya, saya memang kagum pada seorang wanita. Karena wanita tidak bisa lepas dari sosok ibu saya. Ibu yang selalu ikhlas berjalan di atas nanah dan darah, saat mulai mengandung kita, sampai kemudian mengasuhnya. Sungguh ibu menjadi simbol keihklasan hati.
Lepas dari semua hal di atas, seorang wanita sangat berbeda secara fisik dengan seorang laki-laki. Secara kekuatan jasmani, maka laki-laki akan berada di atas tingkat seorang wanita. Adapun secara kejiwaan, wanita lebih sensitif dibanding seorang laki-laki. Hal ini tetap tidak menafikan bahwasannya di sana juga ada laki-laki yang begitu peka terhadap rangsangan alias sensitif. Satu hal yang perlu kita ingat, di dalam kelemahan (baca:secara fisik) seorang wanita, di sana tersimpan hati yang begitu kokoh dan perkasa. Ya, saya katakan perkasa, karena ternyata kebanyakan wanita menjadikan hati sebagai tameng dalam situasi yang sedang melandanya. Di dalam hati inilah tersimpan kekuatan yang begitu dahsyatnya, sampai-sampai mampu meluluhkan keperkasaan fisik seorang lelaki. Seorang lelaki yang gagah perkasa, tiba-tiba akan takluk di depan seorang wanita yang berhati tulus dan lembut. Ingatkah Anda akan kisah ratu Cleopatra yang mampu menundukkan raja yang begitu perkasa?
Di sisi lain ada juga seorang lelaki yang luluh di hadapan wanita bukan karena kecantikan hatinya, tapi karena keindahan dan lekuk-lekuk tubuhnya. Tipe lelaki kedua inilah yang kita singkirkan dahulu, supaya pembahasan tidak terlalu melebar.
Memang secara ego, wanita lebih mendhulukan hati atau perasaannya daripada akalnya. Hal ini terbukti menurut eksperimen yang saya lakukan selama ini, melalui studi literatur. Wanita lebih memprioritaskan kejiwaannya hampir dalam segala hal, ( Maaf), bahkan dalam masalah ranjang sekalipun. Hal ini yang kadang kurang disadari seoarang suami, padahal inilah salah satu kunci keharmonisan keluarga. Seorang lelaki lebih memprioritaskan kepuasan fisik, padahal wanita membutuhkan kehangatan kasih sayang yang lebih lama. Dalam beberapa menit saja di atas ranjang, seorang lelaki akan cepat menerima kepuasan klimaks dari seorang wanita. Terkadang, dia akan cepat meninggalkan istri yang masih membutuhkan kasih sayang lebih lama lagi untuk mencapai klimaksnya. Banyak istri-istri yang malu untuk berterus terang pada suaminya dalam hal ini. Sikap malu yang berlebih dalam diri wanita, sejatinya menjadi problem. Ah, naïf sekali!!! Inilah alasan istri mengapa terkadang harun jajan di luar. Hal-hal yang terlihat sederhana, terkadang akan memporak-porandakan kehidupan rumah tangga. Bahkan dalam sebuah literatur yang pernah saya baca, kalaupun tidak menuntut, seorang wanita tidak memerlukan kepuasan hubungan biologis dengan suami. Yang dia butuhkan adalah ketulusan cinta dan kasih sayang yang mendalam dari seorang suami. Sederhananya, wanita sangat membutuhkan kepuasan batin dari pasangannya. Tentu, Anda boleh untuk tidak mempercayai hal ini.
Ucapan dan gerak-gerik seseorang akan mudah dinilai oleh perasaan wanita. Seorang lelaki yang tanpa sengaja telah melontarkan kata-kata, melirik, atau isyarat apa saja kepada seorang wanita terkadang akan menimbulkan masalah. Begitulah perasaan seorang wanita yang begitu peka terhadap rangsangan apapun yang datang. Berbeda dengan laki-laki yang lebih condong menggunakan akalnya dalam menghakimi sesuatu. Dari sinilah kita akhirnya menjadi tahu, mengapa seorang perempuan akan mudah merasa cemburu, cemberut, ngambek, dan lain sebagainya. Itulah sekelumit tentang wanita.