Senin, 05 Desember 2016

Sekadar Pamer Simbol-Simbol Islami

Sebagian kita mungkin merasa heran, kenapa banyak orang lebih mementingkan kualitas zahir daripada batin? Kenapa mereka berjibaku mengejar sisi materi dan mengabaikan sisi ruhani? Bahkan, diri kita terkadang demikian juga. Tanpa sadar kita sudah larut bersama kaum materialistis. Kita lebih mementingkan penampilan luar, dengan cara menunjukkan simbol-simbl islami dan memamerkan penggunaan produk yang zahirnya syar'i, padahal dalam waktu yang sama, hati kita kosong dari petunjuk rabani.

Sebagian kita dengan bangganya memperlihatkan kebaikan-kebaikan di depan sesama, padahal dalam kerahasiaan, kita sibuk menghimpun dosa-dosa.

Kembali ke pertanyaan tadi, kenapa kebanyakan orang lebih mementingkan kualitas zahir daripada batin? Sebagian alasannya, sebagaimana berikut.


1. Di antara sifat yang bertahta dalam diri sebagian orang adalah ingin diakui eksistensinya. Hal tersebut merupakan hal yang wajar menyertai seseorang. Namun, menjadi tidak wajar jika kemudian diikuti dengan sifat-sifat yang berlebihan, seperti ingin selalu dihargai, dihormati, dan dipuji sesama. Akhirnya, dia melakukan berbagai cara, untuk tebar pesona. Berusaha selalu terlihat perfect di depan sesama dan tidak peduli dengan segala sesuatu yang dilakukan di belakang mereka. Tindak-tanduknya tak lagi tulus. Amal perbuatan mereka tak lagi didasarkan pada keinginan mengharap ridha Allah Swt.

2. Di antara sifat sebagian orang yang lain yaitu menyukai hal-hal yang instan. Penampilan luar seseorang, baik berhubungan dengan kecantikan rupa, keindahan pakaian, kecanggihan gadget, kemewahan mobil, atau manisnya kata-kata yang diucapkan, bisa secara instan menghasilkan pujian dari orang lain. Dengan hal-hal tersebut, dia akan dipandang, bahkan dimuliakan mereka. Adapun masalah hati, tak ada orang lain yang tahu. Ia juga tidak bisa secara instan menghasilkan hal-hal "membanggakan" tadi, bahkan dianggap tidak bisa menghasilkan apa-apa. Baik atau buruknya hati, dianggap sama saja, tak berefek pada kehidupannya.

3. Sebagian orang cenderung perhatian dengan hal-hal yang tampak di depan mata dan mengabaikan hal-hal yang tidak tampak (ghaib). Itulah sebabnya mereka sangat perhatian dengan hal-hal zahir dan mengabaikan hal-hal batin. Mereka lebih peduli dengan dunia materi yang terlihat daripada ruhani yang ghaib.

4. Efek dari kurangnya pengetahuan agama. Pengetahuan agama yang kurang, menjadikan sebagian orang secara bebas melakukan apa saja, tak peduli terhadap hal-hal yang baik menurut Allah dan hal-hal yang buruk menurut-Nya. Belum mengetahui bahwa derajat seseorang tidak ditentukan seberapa baik penampilan luarnya, tetapi ditentukan seberapa takwa hatinya.

5. Lemahnya iman seseorang. Semakin lemah imannya, semakin mudah mengikuti hawa nafsunya. Kurang mempercayai janji-janji Allah di akhirat dan tenggelam dalam gemerlap kehidupan dunia yang palsu.

Demikian, semoga bermanfaat :)

*Tulisan di atas, pernah saya singgung dalam salah satu buku saya.