Senin, 05 Desember 2016

Ketika Charles Darwin Kebingungan


Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teori Darwin justru bergerak menuju ambang kehancuran. Teori yang menyatakan bahwa nenek moyang manusia adalah kera tersebut mendapat kritikan, karena mengandung banyak kelemahan. Misalnya saja tentang catatan fosil dan keteraturan alam.

Dalam Origin of Species, Darwin menjelaskan,

"Jika teori saya benar (bahwa suatu spesies berasal dari spesies lain), pasti pernah terdapat jenis-jenis bentuk peralihan yang tak terhitung jumlahnya, yang mengaitkan semua spesies dari kelompok yang sama. Sudah tentu bukti keberadaan mereka di masa lampau dapat ditemukan pada peninggalan fosil-fosil."

Ternyata teori tersebut tidaklah benar. Menariknya, ketidakbenaran teori itu dinyatakan oleh Darwin sendiri, sehingga ia mengaku jadi terbingung-bingung,


"Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa kita tidak melihat sejumlah bentuk transisi di manapun? Mengapa alam tidak berada dalam keadaan kacau-balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan sebaik-baiknya? Menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa kita tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak terhitung? Telah lama kesulitan ini sangat membingungkan saya."

Atas kebingungan tersebut, Mark Czarnecki, seorang ahli paleontologi yang juga evolusionis pendukung Darwin, memberikan jawaban yang justru meruntuhkan teori Darwin itu sendiri,

"Kendala utama dalam membuktikan teori evolusi selama ini adalah catatan fosil; jejak spesies-spesies yang terawetkan dalam lapisan bumi. Catatan fosil belum pernah mengungkapkan jenis-jenis peralihan hipotesis Darwin. Sebaliknya, spesies muncul tiba-tiba dan musnah secara tiba-tiba. Kepercayaan ini menguatkan argumentasi kresionis (yaitu penganut kepercayaan bahwa alam semesta dan isinya diciptakan oleh Tuhan dan menolak teori evolusi) bahwa setiap spesies diciptakan oleh Tuhan."


*Tulisan ini saya adaptasi dari artikel ilmiah yang berjudul "Jembatan Menuju Ateisme", salah satu referensi buku yang saya tulis, "Allah You Are My Everything".