Minggu, 26 April 2009

I'tiraf



Hanya Untuk Anda
Oleh: Irja Nasrulloh Majid
Kumulai gerakan jari-jariku dengan dengan goresan:
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
(Q.S.Al-mulk:2)* * *
Dengan ketundukan hati, akan kugoreskan berbagai desiran yang memenuhi rongga jiwa; yang mengalir dalam kelenjar-kelenjar darah dan mencapai sudut-sudut yang selalu terang oleh lentera; yang tak akan pernah padam oleh ruang dan waktu; dialah lentera iman.
Dalam bisikan malam dan desiran angin gurun yang membelai pori-poriku, akan kuungkapkan segala sesuatu yang saat ini berusaha mencambukkan diriku ke dalam jurang nostalgia.
Memang kita sadari dengan sesadar-sadarnya bahwa kita hanya seonggok tulang yang dibalut oleh daging; yang dilengkapi dengan sistem kelengkapan yang telah Allah SWT ciptakan; sehingga kita bisa disebut sebagai seorang manusia.
Sebenarnya kita hanyalah bentuk yang sangat lemah, yang selalu tunduk pada kodrat Illahi. Kita hanyalah makhluk yang dalam lingkaran ruang dan waktu selalu terancam oleh yang namanya kematian. Itulah kodrat Ilahi yang pasti akan dialami oleh manusia dan seluruh makhluk-Nya. Kita kadang berpikir, sepertinya diri kita ini belum siap mati. Kita ini masih terselubung oleh dosa dan terlumuri oleh nafsu-nafsu dunia yang menggerogoti lentera kebaikan. Kita ini selalu terpukau oleh gemerlapnya keemasan dunia, yang sebenarnya tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kenikmatan yang Allah SWT yang telah dijanjikan di surga sana. Kita gila oleh dunia yang terus mencambukkan diri kita ke dalam jurang setan-setan jahanam; setan yang dalam hitungan detik tak pernah berhenti untuk terus menelanjanngi manusia dari pakaian-pakaian keimanan. Dasar setan Jahanam!
Kita tahu, bahwa mereka, setan-setan itu hanya akan menyeret orang-orang yang lemah imannya, yang redup cahaya ketakwaannya, yang rela menyerahkan diri mereka untuk menjadi budak-budak setan.
Walaupun kita ini terkadang terpeleset jatuh ke kubangan setan, tapi masih kita temukan pancaran cahaya iman dan islam dalam diri kita. Memang kita ini terus berusaha berlari, menerjang, meradang semak-semak berduri untuk ikut mendapatkan sentuhan cahaya Islam yang begitu agung; cahaya Islam yang membelai dalam sepoi, begitu segar; begitu suci dan murni; membawa setiap manusia menuju ke tempat yang tinggi di hadapan Allah SWT. Itulah islam, sebuah jalan yang lurus dan akan menjadikan manusia menjadi raja-raja ketika manusia itu mampu melesat pergi dari kubangan setan-setan jahanam.
Diri kita ini masih berharap dan berdoa untuk terus bisa melaju bersama kereta kencana Islam, menuju surga kedamaian.
Sungguh, kita ini terus terkapar, manakala teringat bahwa kita pernah terpeleset jatuh ke dalam kubangan setan dan kesesatan; diri ini rasanya tak mampu apa-apa, kecuali mengharap maghfirah dan rahmat-Nya.
Kita terus menggelepar dan terhempas ke dalam lelehan air mata penyesalan. Kita selalu terhempas manakala membandingkan kesalahan yang pernah kita lakukan dengan kebaikan-kebaikan kita. Sangat sedikit kebaikan yang telah kita lakukan dan sangat banyak kesalahan yang telah kita kerjakan.
Ketika jasad ini remuk dan hancur oleh penyesalan, ada seberkas cahaya harapan dan kemudian boleh berkata bahwa:
1."Memang manusia di dunia ini tak lepas dari noda dan dosa, kecuali para rasul yang ma'sum."
2."Memang kesabaran manusia terbatas, dan tak pernah berbanding dengan para rasul ulul azmi."
3."Manusia akan selalu dicoba dan menghadapi ujian, karena kita tahu bahwa dunia adalah ladang ujian dan tempat persiapan untuk menghadap-Nya."
4." Ketika manusia mampu mengendalikan nafsunya, dan selalu mencari lentera islam maka derajatnya akan melebihi derajat malaikat, akan tetapi ketika dia tak mampu mengendalikan nafsunya alias mabuk oleh nafsu-nafsu setan, maka akan setara dengan binatang bahkan lebih buruk dari pada itu."
Firman Allah SWT:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.( Q.S.Al-'araf: 179)
Allah SWT adalah maha penerima taubat setiap insan. Dialah Sang pemberi rahmat kepada umat-umat-Nya yang mau tunduk kepada-Nya.
Bukankah kita semua masih bisa merasakan pancaran cahaya islam yang begitu agung itu? Kita harus memperbaiki diri kita ini. Jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT. Usaha dan doa adalah yang terpenting bagi kita. Kebahagiaan dunia dan akhirat adalah dambaan kita semua. Ingat sekali lagi! Bahwa kita hanya seonggok daging yang sangat lemah. Kita terikat oleh ruang dan waktu, yang harus tunduk kepada sang maha kuasa. Apalagi yang bisa kita harapkan jika tidak patuh kepada ajaran-ajaran Allah SWT. Kita ini sangat lemah. Bayangkan, kalau saja Allah SWT menghentikan detakan jantuk kita satu detik saja, niscaya sirnalah kehidupan kita di dunia ini. Ingat! Harapan keindahan surga hanya ada pada lentera iman dan takwa kita.
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
.kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."(Q.S. Al-'ashr:1-3)
Dunia bukan semata-mata berisi nafsu syetan jahanam, tetapi dunia justru sebagai jembatan dan wasilah untuk mencapai titik cahaya surga. Kita sering berpikir yaitu:
" Mengapa banyak oramg-orang Islam membatasi dirinya dari perkembangan dunia? mengapa banyak orang Islam masih mengira bahwa Islam itu terbatas pada ibadah-ibadah ritual seputar masjid? Ketauhilah...Bahwa Islam itu sangat luas. Kemajuan-Kemajuan yang di capai dunia pada saat ini, sebenarnya berembrio dari agama Islam yang begitu syamil, begitu komprehensif dan universal.
Mengapa kebanyakan dari umat Islam tak mengerti bahwa agamanya begitu lengkap dan sempurna?
Firman Allah SWT: "…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu….(Q.S.AL-maidah:3)
Agama islamlah yang telah memberikan cahaya terang untuk dunia. Ketauhilah, bahwa modernitas itu sangat penting. Umat Islam jangan sampai diperbudak oleh kemajuan orang-orang kafir. Sungguh, kenyataanya sekarang ini memang umat islam tengah diperbudak oleh orang-orang barat. Mereka mencuri benih-benih kemajuan dari tubuh islam itu sendiri, akan tetapi umat islam tak pernah merasakan semua itu. Umat islam seakan-akan tertidur dalam belaian kemajuan dan teknologi bangsa barat. Inilah penjajahan!!! Maukah umat Islam mengembalikan keemasannya di Cordova dalam bidang sains dan tekhnologi yang digenggam dinasti abbasiyah waktu itu?
Islam tak sesempit yang kebanyakan kalian kira, Ibadah tak terbatas seperti yang mereka kira… Segala sesuatu yang kita lakukan secara ikhlas karena Allah SWT itu bernilai ibadah di hadapan Allah SWT. Jadi, mempelajari teknologi dan ilmu sains itu ibadah selama kita benar-benar ikhlas karena Allah SWT, dan dengan tujuan untuk kemajuan umat islam itu sendiri. Ketauhilah bahwa islam adalah satu-satunya agama yang ideal dalam segala bidang kehidupan. Islamlah yang menganjurkan modernitas. Kebanyakan umat islam tak memahami itu. Jika tidak percaya, coba pegang kitab suci Al-qur'an! Baca dan pahami ayat demi ayat kemudian bandingkan dengan penemuan-penemuan ilmuan akhir-akhir ini. Selain itu kalian bisa melihat karya-karya Harun Yahya (Adnan Oktar, Turki), untuk mengetahui bahwasanya Islam dan kitab sucinya adalah inspirasi kehidupan termasuk di dalamnya bidang Sains dan tekhnologi.
Mengapa umat Islam rela diperalat oleh orang-orang kafir lewat penguasaan sumber daya alam, yang kebanyakan ditemukan di negeri-negeri umat muslim? Ladang minyak di negeri arab, siapa pengelolanya? Sudah pasti dari bangsa-bangsa barat yang mereka jauh lebih canggih dalam bidang teknologi, dan kalaupun ada dari umat Islam, paling mereka sebagai tenaga kerja saja, bukan otaknya. Selain itu, sumber daya alam di Indonesia sudah tentu demikian, yaitu dikuasai oleh orang-orang barat. Begitu juga dengan negeri-negeri Islam yang lain. Sebenarnya kalau kita umat Islam mampu mengelola sumber daya alam secara mandiri, tanpa campur tangan orang-orang asing, niscaya sudah melimpahlah pemasukan untuk negara. Sayangnya, kenyataanya berbeda. Umat Islam benar-benar telah terlena.
Mengapa umat islam sangat tertinggal dalam bidang IPTEK dan modernitas? Karena umat islam telah terlena oleh keadaan dan acuh pada agamanya sendiri. Kesalahan bukan pada agama Islam, akan tetapi umat muslim itu sendiri yang perlu memperbaiki lagi kekurangan-kekurangan yang ada.
Wahai umat islam…
Masih ada kesempatan untuk bangkit. Masih ada peluang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa islam begitu agung dan sempurna. Masih ada harapan bahwa agama islam adalah surya yang telah menerangi gelapnya dunia. Islam adalah lentera yang cahanya tak akan surut walau ditelan masa. Semua itu adalah tanggung jawab kita sebagai umat islam.
Bangkitlah…
Siapa lagi yang akan memperjuangkan agama Islam jika bukan kita? Siapa lagi jika bukan kalian…"
Jika kita mengingat Orang tua kita…
Detik-detik waktu terus mengantarakan kita melesat ke dalam buaian orang tua kita. Kedua orang tua kita yang selalu menjadi pendorong dan suporter kita. Merekalah aspirasi kita. Jika bukan perantara mereka dan rahmat Allah SWT, kita tak akan bisa menghirup napas sampai detik ini, yaitu ketika kita membaca tulisan ini. Orang tua kitalah yang telah berjasa pada kita. Mereka berjalan di atas onak dan duri; berjalan di atas darah dan nanah, demi kesuksesan kita semua. Kitalah penerus nama baik keluarga. Mereka telah mendidik kita, sehingga kita tahu apa artinya hidup. Orang tualah yang rela berperang melawan getirnya perputaran ekonomi yang terkadang mencekik leher. Perputaran ekonomi yang kadang menggerogoti daging dan tulang belulang… Tapi, mereka tetap tegar walau usia semakin mengerutkan wajah Mereka. Mereka tetap sabar dan berusaha menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi orang tua sejati bagi anak-anaknya.
Renungkanlah…
Apa yang bisa kita balas untuk mereka? Untaian doa, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa mereka dan menerima segala amal baik mereka. Semoga Allah SWT memberikan tempat indah di surga untuk mereka.Amin.
Jika kita mengingat Indonesia…
Jika melihat Indonesia di masa kini, pastinya kita akan berduka atas nama umat islam dan atas nama bangsa Indonesia. Nilai-nilai agama islam yang memulai memudar di kalangan masyarakat Indonesia menjadi fenomena yang tak asing di mata kita. Kebobrokan moral bangsa Indonesia tak terelakkan lagi. Dimanakah cahaya islam yang agung itu? Apakah memang bangsa Indonesia sudah mulai melupakan dan membuang jauh-jauh nilai-nilai agama islam?
Bagimana jadinya jika dari generasi ke generasi selanjutnya semakin terseret jauh ke dalam kubangan kenistaan. Mari sekarang kita mencoba bertanya pada diri kita sendiri. Apakah kita tidak malu membawa islam di pundak kita, sedangkan kita tak pernah memberikan yang terbaik untuk islam dan tanah air Indonesia? Atau kita memang sekadar membawa nama islam itu saja, tanpa harus mengamalkan nilai-nilai islam itu sendiri? Naudzubillah!
Jika kita tidak mulai bangkit dari sekarang, maka kapan lagi akan bangkit. Kita tak pernah tahu sampai kapan batas umur kita.Tunggu apa lagi…???
Tengoklah lagi negeri kita, wahai generasi islam Indonesia….Dengarkanlah rintihan ibu pertiwi. Bukankah kalian melihat ini: Pengangguran, kemiskinan dan kelaparan, pemuda tak tahu tujuan hidup yang sebenarnya, kemaksiatan, korupsi, suap, mistis, khurafat, kristenisasi dan lain-lain.
Bangkitlah semampu kita! Firman Allah SWT,
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya…."(Q.S.Al-Baqarah:286)
Ingatlah bahwa kalian umat terbaik. Firman-Nya dalam Al-qur'an,
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah....".(Q.S.Ali 'Imran:110).
Mari kita pahami islam lebih dalam lagi! Kembangkan kretivitas! pelajari teknologi dan modernisasi! Tunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang islami dan bermartabat di hadapan Allah SWT dan dunia! Kelolalah SDA negeri kita dengan tenaga-tenaga muslim Indonesia yang berkualitas! Masih ada kesempatan kawan… Kita belum terlambat!
Semoga Allah SWT selalu memberikan hidayahnya untuk kita semua. Amin.